Minggu, 23 November 2008

Silabus

SILABUS

Sekolah : SMP Negeri 1 Kalibawang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VII/1
Standar Kompetensi : (Mendengarkan) 5 . Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan

Kompetensi Dasar
Materi Pokok/Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
5.1 Menemukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang diperdengarkan
Mendengarkan Dongeng (guru membawa CD yang berisi rekaman dongeng)
Berjudul ”Akibat Kecerobohan Dewa”, ”Tiga Tersangka”, ”Singa dan Tikus”
1. Mendengarkan rekaman dongeng, siswa dalam bentuk kelompok, @ kelompok 6 siswa
2. Menuliskan ide-ide menarik dan merangkaikannya menjadi hal-hal yang menarik disertai dengan alasan yang logis
3. Membacakan hasil pekerjaan (setiap kelompok diberikan kesempatan)
4. Menilai dan menanggapi penampilan dari tiap kelompok

· Mampu menemukan ide-ide menarik dari dongeng yang diperdengarkan
· Mampu merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal yang menarik dari dongeng yang diperdengarkan

Tes
tes tertulis

1. Temukanlah ide-ide menarik dan rangkaikanlah menjadi hal-hal yang menarik disertai dengan alasan yang logis dari dongeng yang telah kalian dengar
3 x 40 menit
Rekaman Dongeng dalam bentuk CD, buku teks yang berisi dongeng
















SILABUS

Sekolah : SMP Negeri 1 Kalibawang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VII/1
Standar Kompetensi : (Mendengarkan) 5. Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan

Kompetensi Dasar
Materi Pokok/Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
5.2 Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang
Mendengarkan Dongeng (guru membawa CD yang berisi rekaman dongeng)
Berjudul ”Akibat Kecerobohan Dewa”, ”Tiga Tersangka”, ”Singa dan Tikus”
1. Mendengarkan rekaman dongeng, siswa dalam bentuk kelompok, @ kelompok 6 siswa
2. Menuliskan isi dongeng
3. Menuliskan relevansi isi dongeng dengan situasi/keadaan sekarang
4. Membacakan hasil pekerjaan (setiap kelompok diberikan kesempatan)
5. Menilai dan menanggapi penampilan dari tiap kelompok

· Mampu menemukan isi dongeng yang telah diperdengarkan
· Mampu menunjukkan relevansi isi dongeng yang didengar dengan situasi sekarang

Tes
Tes tertulis

1. Tunjukkanlah relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang

3 x 40 menit
Rekaman Dongeng dalam bentuk CD, buku teks yang berisi dongeng












SILABUS

Sekolah : SMP Negeri 1 Kalibawang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : VII/1
Standar Kompetensi : (Menulis) 8 .Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui pantun dan dongeng
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
8.2 Menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca atau didengar
Menulis Kembali Dongeng yang Pernah Dibaca atau Didengar
1. Berdiskusi untuk menentukan pokok-pokok dongeng yang sudah pernah didengar/dibaca
2. Merangkai pokok-pokok dongeng menjadi sebuah urut-urutan/teks/naskah dongeng dengan kalimat sendiri
3. Menukarkan hasil pekerjaan kepada temannya (dalam satu kelompok) dan saling disunting
4. Memajang hasil pekerjaan di papan pajang kelas/sekolah
· Mampu menentukan pokok-pokok dongeng
· Mampu menulis dongeng berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng

Tes
tes tertulis

1. Tulislah kembali dongeng yang pernah dibaca/didengar berdasarkan pokok-pokok dongeng yang sudah disusun!

2 x 40 menit
Rekaman Dongeng dalam bentuk CD, buku teks yang berisi dongeng

RPP 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor : 5
Sekolah : SMP Negeri 9 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas, Semester : VII, 1
Standar Kompetensi : 9. Mengekspresikan pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui pantun dan
dongeng
Kompetensi Dasar : 5.2. Menulis kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca
Atau didengar
Indikator : 1. Mampu menentukan pokok-pokok dongeng
2. Mampu menulis dongeng berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng
Alokasi Waktu 2 x 40 menit





A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menuliskan kembali dengan bahasa sendiri dongeng yang pernah dibaca atau didengar

B. Materi Pembelajaran
Penulisan dongeng
- Teks dongeng (CD disediakan oleh guru)
- Cara menulis kembali dongeng
- Penulisan
C. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. diskusi
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal (apersepsi) (10 menit )
a. Siswa membaca /mendengarkan dongeng
b. Guru dan siswa bertanya jawab tentang isi dongeng.
c. Siswa berdiskusi untuk menentukan pokok-pokok dongeng dan urutannya
2. Kegiatan Inti ( 65 menit )

a. Guru membuat/membagi kelompok menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok 6 siswa
b. (Teknik pembagian kelompok) guru membagikan 6 buah kertas folio bertuliskan huruf awal nama binatang (misalnya, “KATAKU”, Kijang, Ayam, Tikus,Angsa, Kuda, Ular)
c. Dalam posisi kelompok, siswa mengidentifikasi pokok-pokok dongeng
d. Siswa mendiskusikan dongeng untuk menentukan pokok-pokok dongeng dan urutannya
e. Siswa menyusun pokok-pokok dongeng dan urutannya
f. Siswa menulis kembali dongeng berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng yang sudah ditentukan
g. Siswa dan guru menyepakati format penulisan menulis
h. Siswa berlatih menuliskan kembali dongeng yang dibaca sesuai dengan urutan pokok-pokok dongeng yang disusunnya
i. Siswa menuliskan kembali dongeng yang dibaca sesuai dengan urutan pokok-pokok dongeng yang disusunnya secara individu
j. Dalam satu kelompok hasil pekerjaan saling ditukarkan, dikoreksi, dan dinilai
k. Salah satu wakil dari tiap kelompok membacakan hasil pekerjaan
l. Penampilan dari tiap kelompok dinilai (dipilih tiga terbaik)
m. Guru mengucapkan selamat dan penghargaan kepada kelompok yang terbaik
n. Selain hasil pekerjaan ditukarkan dan dinilai oleh siswa, semua hasil pekerjaan dikumpulkan kepada guru untuk dinilai
3. Kegiatan Penutup (5 menit )
a. Siswa dan guru merangkum / menyimpulkan cara menulis kembali dongeng yang baik
b. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar.
c. Guru menutup pembelajaran yang telah berlangsung
E. Sumber Belajar
1. CD Rekaman Dongeng (judul dongeng: “Kecerobohan Dewa”, “Tiga Tersangka”, “Singa dan Tikus”
2. Buku Teks Bahasa dan Sastra Indonesia 1 (mengenai dongeng):
Penulis Pardjimin, Penerbit Yudhistira, halaman (85 – 88, 164 – 167)
Penulis E. Kosasih dan Joko Mumpuni, halaman 182 – 185)
F. Penilaian
1. Teknik : tes tertulis
2. Bentuk : uraian
3. Soal / Instrumen : Tulislah kembali dongeng yang pernah dibaca / didengar berdasarkan pokok-pokok dongeng yang sudah disusun!



1. Penilaian Proses
Rubrik Penilaian Proses (Lembar Observasi)
Nama Siswa/Kelompok : ……………………………………..
Kelas : ……………………………………..
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1.
Perhatian/antusiasme selama PBM
1 – 3
2.
Keaktifan
1 – 3
3.
Partisipasi/kerja sama dalam kelompok
1 – 4
Keterangan:
Kriteria aspek No. 1 : skor 1 kurang perhatian, skor 2 cukup perhatian, skor 3 perhatian
Kriteria aspek No. 2 : skor 1 kurang aktif, skor 2 cukup aktif, skor 3 aktif
Kriteria aspek No. 3 : skor 1 kurang , skor 2 cukup baik, skor 3 baik, skor 4 sangat baik

Nilai Akhir = Jumlah Skor x 10

2. Penilaian Hasil

Rubrik Penilaian Hasil
No.
Aspek yang Dinilai
Deskriptor
Skor
1.
Kesesuaian isi
Isi dongeng sesuai dengan pokok-pokok dongeng yang disusun
50
2.
Kalimat
Kalimat yang baik
10
3.
Diksi
Penggunaan pilihan kata
20
4.
Gaya bahasa
Penggunaan majas
20



100
Skor maksimum 100

Penghitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sbb:

Nilai Akhir = Perolehan Skor
---------------------------- X skor ideal (100)
Skor Maksimum (100)


Mengetahui
Guru Pamong / Pembimbing,


Rudjito, S.Pd.
NIP 130680192

Yogyakarta, Juli 2008
Guru Praktikan,


Sigit Slamet Raharta
NIM 07201289022





Nilai :
………LEMBAR KEGIATAN SISWA(LKS)

Nama Siswa : ......................................................................................
Kelas, No.Urut : VII D,…………
Sekolah : SMP Negeri 9 Yogyakarta
Soal :
1. Menuliskan kembali naskah dongeng yang pernah dibaca atau didengar

Judul Dongeng : ……………………………………………………………………..
Tokoh-tokoh dalam Dongeng : 1………………
2………………
3………………
4………………
5………………
Pokok-pokok dongeng :
1………………………………………………………………………………………………………………
2………………………………………………………………………………………………………………
3………………………………………………………………………………………………………………
4………………………………………………………………………………………………………………
5………………………………………………………………………………………………………………

Menuliskan kembali dongeng berdasarkan urutan pokok-pokok dongeng dengan bahasa sendiri
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

RPP 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Kalibawang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas, Semester : VII, 1
Standar Kompetensi : 5. Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan
Kompetensi Dasar : 5.2. Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang
Indikator : 1. Mampu menemukan isi dongeng yang telah diperdengarkan
2. Mampu menunjukkan relevansi isi dongeng yang didengar dengan situasi sekarang
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit Nomor : 4





A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menunjukkan relevansi isi dongeng dengan kehidupan sekarang

B. Materi Pembelajaran
Mengapresiasi dongeng
- Mendengarkan teks dongeng (CD disediakan oleh guru)
- Memahami isi dongeng
- Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan kehidupan
C. Metode Pembelajaran
1. pemodelan
2. demonstrasi
3. inkuiri
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Awal (apersepsi) (± 10 menit )
a. Siswa menyimak kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran.
b. Guru dan siswa bertanya jawab tentang isi dongeng.
c. Guru dan siswa mengidentifikasi pokok-pokok isi dongeng
d. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti (± 65 menit )

a. Guru membuat/membagi kelompok menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok 6 siswa
b. (Teknik pembagian kelompok) guru membagikan 6 buah kertas folio bertuliskan huruf awal nama binatang (misalnya, “KATAKU”, Kijang, Ayam, Tikus,Angsa, Kuda, Ular)
c. Setiap kelompok menyiapkan yel-yel sesuai dengan nama kelompoknya
d. Dalam posisi kelompok, siswa mendiskusikan isi dongeng dan relevansinya dengan kehidupan sekarang.

3. Kegiatan Penutup (± 5 menit )
a. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.
b. Guru menutup pembelajaran yang telah berlangsung
Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Awal (apersepsi) (± 5 menit )
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang isi dongeng dan relevansi dengan kehidupan sekarang
b. Siswa berkelompok sesuai dengan kegiatan sebelumnya
2. Kegiatan Inti (± 70 menit )

a. Kelompok diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas sebelumnya, kemudian setiap kelompok diberikan kesempatan untuk membacakan hasil pekerjaan di depan kelas (misalnya 1 kelompok mewakilkan 1 siswa)
b. Setelah selesai menyelesaikan tugas, siswa mewakili kelompok menyampaikan isi dongeng dan relevansinya dengan kehidupan sekarang yang telah ditulisnya dengan menggunakan bahasa sendiri
c. Sebelum memulai tampil, wakil kelompok menyampaikan yel-yel sebagai penambah semangat
d. Ketika wakil kelompok membacakan hasil pekerjaan, kelompok lain diberikan kesempatan untuk menilai penampilan temannya
e. Dipilih hasil pekerjaan / penampilan terbaik menurut penilaian siswa (misalnya tiga kelompok)
f. Guru memberikan penghargaan (berupa jabat tangan, souvenir medali yang dikalungkan)
3. Kegiatan Penutup (± 5 menit )

a. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.
b. Guru menutup pembelajaran yang telah berlangsung
E. Sumber Belajar
1. CD Rekaman Dongeng (judul dongeng: “Kecerobohan Dewa”, “Tiga Tersangka”, “Singa dan Tikus”
2. Buku Teks Bahasa dan Sastra Indonesia 1 (mengenai dongeng):
Penulis Pardjimin, Penerbit Yudhistira, halaman (85 – 88, 164 – 167)
Penulis E. Kosasih dan Joko Mumpuni, halaman 182 – 185)
F. Penilaian
1. Teknik : tes tertulis
2. Bentuk : uraian
3. Soal / Instrumen : Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan kehidupan sekarang
Penilaian Proses
Rubrik Penilaian Proses (Lembar Observasi)
Nama Siswa/Kelompok : ……………………………………..
Kelas : ……………………………………..
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1.
Perhatian/antusiasme selama PBM
1 – 3
2.
Keaktifan
1 – 3
3.
Partisipasi/kerja sama dalam kelompok
1 – 4
Keterangan:
Kriteria aspek No. 1 : skor 1 kurang perhatian, skor 2 cukup perhatian, skor 3 perhatian
Kriteria aspek No. 2 : skor 1 kurang aktif, skor 2 cukup aktif, skor 3 aktif
Kriteria aspek No. 3 : skor 1 kurang , skor 2 cukup baik, skor 3 baik, skor 4 sangat baik

Nilai Akhir = Jumlah Skor x 10

1. Penilaian Hasil

Rubrik Penilaian Hasil
No.
Aspek yang Dinilai
Deskriptor
Skor
1.
Isi dongeng
Isi dongeng sesuai
30
2.
Relevansi
Relevansi dengan situasi sekarang
50
3.
Bahasa
Bahasa yang digunakan baik dan benar
10
4.
Kalimat efektif
keefektivan kalimat
10



100
Skor maksimum 100

Nilai Akhir = Perolehan Skor
---------------------------- X skor ideal (100)
Skor Maksimum (100)

Mengetahui
Kepala Sekolah,


Drs. Subagyo
NIP 131124848
Kalibawang, Juli 2008
Guru Mata Pelajaran,


Sigit Slamet Raharta, S.Pd.
NIP 132191425


LEMBAR KEGIATAN SISWA(LKS)
Nilai Kelompok/Pribadi:

……………
Nama Kelompok : ......................................................................................
Anggota Kelompok : 1……………………………….
2……………………………….
3……………………………….
4……………………………….
5……………………………….
6……………………………….
Kelas : VII A
Sekolah : SMP Negeri 1 Kalibawang
Soal :
1. Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang

Judul Dongeng : ……………………………………………………………………..
Tokoh-tokoh dalam Dongeng : …………………………………………………………….............

a. Isi dongeng

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

b. Relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

RPP 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Kalibawang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas, Semester : VII, 1
Standar Kompetensi : 5. Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan
Kompetensi Dasar : 5.1. Menemukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang diperdengarkan
Indikator : 1. Mampu menemukan ide-ide menarik dari dongeng yang diperdengarkan
2. Mampu merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal yang menarik dari dongeng yang diperdengarkan
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit Nomor : 3





A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan

B. Materi Pembelajaran
Mampu menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan. Hal-hal yang menarik dari dongeng, antara lain: tema, tokoh, alur, pesan/amanat dongeng, latar, dsb.
- Mendengarkan teks dongeng (CD disediakan oleh guru)
- Mengidentifikasi hal-hal menarik dari dongeng tersebut
- Menemukan alasan yang logis
C. Metode Pembelajaran
1. pemodelan
2. demonstrasi

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Awal (apersepsi) ( 10 menit )
a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang dongeng.
2. Kegiatan Inti ( 65 menit )

a. Guru membuat/membagi kelompok menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok 6 siswa
b. (Teknik pembagian kelompok) guru membagikan 6 buah kertas folio bertuliskan huruf awal nama binatang (misalnya, “KATAKU”, Kijang, Ayam, Tikus,Angsa, Kuda, Ular)
c. Setiap kelompok menyiapkan yel-yel sesuai dengan nama kelompoknya
d. Dalam posisi kelompok, siswa memperhatikan rekaman dongeng (berupa CD) yang telah dipersiapkan oleh guru
e. Setelah selesai mendengarkan rekaman dongeng, siswa diberi tugas, yaitu menentukan ide-ide menarik, merangkaikan ide-ide menarik menjadi hal-hal yang menarik.

3. Kegiatan Penutup ( 5 menit )
a. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.
b. Guru menutup pembelajaran yang telah berlangsung
Pertemuan Kedua

1. Kegiatan Awal (apersepsi) ( 5 menit )
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang dongeng yang telah diperdengarkan
b. Siswa berkelompok sesuai dengan kegiatan sebelumnya
2. Kegiatan Inti ( 70 menit )

a. Kelompok diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas sebelumnya, kemudian setiap kelompok diberikan kesempatan untuk membacakan hasil pekerjaan di depan kelas (misalnya 1 kelompok mewakilkan 1 siswa)
b. Sebelum memulai tampil, wakil kelompok menyampaikan yel-yel sebagai penambah semangat
c. Ketika wakil kelompok membacakan hasil pekerjaan, kelompok lain diberikan kesempatan untuk menilai penampilan temannya
d. Dipilih hasil pekerjaan / penampilan terbaik menurut penilaian siswa (misalnya tiga kelompok)
e. Guru memberikan penghargaan (berupa jabat tangan, souvenir medali yang dikalungkan)

3. Kegiatan Penutup ( 5 menit )

a. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.
b. Guru menutup pembelajaran yang telah berlangsung
E. Sumber Belajar
1. CD Rekaman Dongeng (judul dongeng: “ Akibat Kecerobohan Dewa”, “Tiga Tersangka”, “Singa dan Tikus”
2. Buku Teks Bahasa dan Sastra Indonesia 1 (mengenai dongeng):
Penulis Pardjimin, Penerbit Yudhistira, halaman (85 – 88, 164 – 167)
Penulis E. Kosasih dan Joko Mumpuni, halaman 182 – 185)

F. Penilaian
1. Teknik : tes tertulis
2. Bentuk : uraian
3. Soal / Instrumen : Menemukan ide- ide menarik dan merangkaikannya menjadi hal-hal yang menarik disertai dengan alasan yang logis!
1. Penilaian Proses
Rubrik Penilaian Proses (Lembar Observasi)
Nama Siswa/Kelompok : ……………………………………..
Kelas : ……………………………………..
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1.
Perhatian/antusiasme selama PBM
1 – 3
2.
Keaktifan
1 – 3
3.
Partisipasi/kerja sama dalam kelompok
1 – 4
Keterangan:
Kriteria aspek No. 1 : skor 1 kurang perhatian, skor 2 cukup perhatian, skor 3 perhatian
Kriteria aspek No. 2 : skor 1 kurang aktif, skor 2 cukup aktif, skor 3 aktif
Kriteria aspek No. 3 : skor 1 kurang , skor 2 cukup baik, skor 3 baik, skor 4 sangat baik

Nilai Akhir = Jumlah Skor x 10

2. Penilaian Hasil

Rubrik Penilaian Hasil
No.
Aspek yang Dinilai
Deskriptor
Skor
1.
Kesesuaian ide dengan isi
Ide yang menarik sesuai dengan isi
50
2.
Kesesuaian ide dengan alasan
Alasan yang dikemukakan sesuai dengan ide dan logis
30
3.
Bahasa
Bahasa yang digunakan baik dan benar
10
4.
Kalimat efektif
Keefektivan kalimat
10



100
Skor maksimum 100

Nilai Akhir = Perolehan Skor
---------------------------- X skor ideal (100)
Skor Maksimum (100)

Mengetahui
Kepala Sekolah,


Drs. Subagyo
NIP 131124848
Kalibawang, 31 Juli 2008
Guru Mata Pelajaran,


Sigit Slamet Raharta, S.Pd.
NIP 132191425



LEMBAR KEGIATAN SISWA(LKS)
Nilai Kelompok/Pribadi:

…………… Nama Kelompok : ......................................................................................
Anggota Kelompok : 1……………………………….
2……………………………….
3……………………………….
4……………………………….
5……………………………….
6……………………………….
Kelas : VII A
Sekolah : SMP Negeri 1 Kalibawang

Soal :
1. Menentukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang telah didengar

Judul Dongeng : ……………………………………………………………………..
Tokoh-tokoh dalam Dongeng : …………………………………………………………….............

a. Tulislah ide-ide menarik dari dongeng yang telah didengar!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

b. Merangkaikan ide-ide menarik menjadi hal-hal yang menarik disertai dengan alasan yang logis!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

RPP 1 Menentukan hal-hal yang Menarik dari Dongeng

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Kalibawang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas, Semester : VII, 1
Standar Kompetensi : 5. Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan
Kompetensi Dasar : 5.1. Menemukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang diperdengarkan
Indikator : 1. Mampu menemukan ide-ide menarik dari dongeng yang diperdengarkan
2. Mampu merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal yang menarik dari dongeng yang diperdengarkan
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit Nomor : 3





A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan

B. Materi Pembelajaran
Mampu menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan. Hal-hal yang menarik dari dongeng, antara lain: tema, tokoh, alur, pesan/amanat dongeng, latar, dsb.
- Mendengarkan teks dongeng (CD disediakan oleh guru)
- Mengidentifikasi hal-hal menarik dari dongeng tersebut
- Menemukan alasan yang logis
C. Metode Pembelajaran
1. pemodelan
2. demonstrasi

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Awal (apersepsi) ( 10 menit )
a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang dongeng.
2. Kegiatan Inti ( 65 menit )

a. Guru membuat/membagi kelompok menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok 6 siswa
b. (Teknik pembagian kelompok) guru membagikan 6 buah kertas folio bertuliskan huruf awal nama binatang (misalnya, “KATAKU”, Kijang, Ayam, Tikus,Angsa, Kuda, Ular)
c. Setiap kelompok menyiapkan yel-yel sesuai dengan nama kelompoknya
d. Dalam posisi kelompok, siswa memperhatikan rekaman dongeng (berupa CD) yang telah dipersiapkan oleh guru
e. Setelah selesai mendengarkan rekaman dongeng, siswa diberi tugas, yaitu menentukan ide-ide menarik, merangkaikan ide-ide menarik menjadi hal-hal yang menarik.

3. Kegiatan Penutup ( 5 menit )
a. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.
b. Guru menutup pembelajaran yang telah berlangsung
Pertemuan Kedua

1. Kegiatan Awal (apersepsi) ( 5 menit )
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang dongeng yang telah diperdengarkan
b. Siswa berkelompok sesuai dengan kegiatan sebelumnya
2. Kegiatan Inti ( 70 menit )

a. Kelompok diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas sebelumnya, kemudian setiap kelompok diberikan kesempatan untuk membacakan hasil pekerjaan di depan kelas (misalnya 1 kelompok mewakilkan 1 siswa)
b. Sebelum memulai tampil, wakil kelompok menyampaikan yel-yel sebagai penambah semangat
c. Ketika wakil kelompok membacakan hasil pekerjaan, kelompok lain diberikan kesempatan untuk menilai penampilan temannya
d. Dipilih hasil pekerjaan / penampilan terbaik menurut penilaian siswa (misalnya tiga kelompok)
e. Guru memberikan penghargaan (berupa jabat tangan, souvenir medali yang dikalungkan)

3. Kegiatan Penutup ( 5 menit )

a. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.
b. Guru menutup pembelajaran yang telah berlangsung
E. Sumber Belajar
1. CD Rekaman Dongeng (judul dongeng: “ Akibat Kecerobohan Dewa”, “Tiga Tersangka”, “Singa dan Tikus”
2. Buku Teks Bahasa dan Sastra Indonesia 1 (mengenai dongeng):
Penulis Pardjimin, Penerbit Yudhistira, halaman (85 – 88, 164 – 167)
Penulis E. Kosasih dan Joko Mumpuni, halaman 182 – 185)

F. Penilaian
1. Teknik : tes tertulis
2. Bentuk : uraian
3. Soal / Instrumen : Menemukan ide- ide menarik dan merangkaikannya menjadi hal-hal yang menarik disertai dengan alasan yang logis!
1. Penilaian Proses
Rubrik Penilaian Proses (Lembar Observasi)
Nama Siswa/Kelompok : ……………………………………..
Kelas : ……………………………………..
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1.
Perhatian/antusiasme selama PBM
1 – 3
2.
Keaktifan
1 – 3
3.
Partisipasi/kerja sama dalam kelompok
1 – 4
Keterangan:
Kriteria aspek No. 1 : skor 1 kurang perhatian, skor 2 cukup perhatian, skor 3 perhatian
Kriteria aspek No. 2 : skor 1 kurang aktif, skor 2 cukup aktif, skor 3 aktif
Kriteria aspek No. 3 : skor 1 kurang , skor 2 cukup baik, skor 3 baik, skor 4 sangat baik

Nilai Akhir = Jumlah Skor x 10

2. Penilaian Hasil

Rubrik Penilaian Hasil
No.
Aspek yang Dinilai
Deskriptor
Skor
1.
Kesesuaian ide dengan isi
Ide yang menarik sesuai dengan isi
50
2.
Kesesuaian ide dengan alasan
Alasan yang dikemukakan sesuai dengan ide dan logis
30
3.
Bahasa
Bahasa yang digunakan baik dan benar
10
4.
Kalimat efektif
Keefektivan kalimat
10



100
Skor maksimum 100

Nilai Akhir = Perolehan Skor
---------------------------- X skor ideal (100)
Skor Maksimum (100)

Mengetahui
Kepala Sekolah,


Drs. Subagyo
NIP 131124848
Kalibawang, 31 Juli 2008
Guru Mata Pelajaran,


Sigit Slamet Raharta, S.Pd.
NIP 132191425



LEMBAR KEGIATAN SISWA(LKS)
Nilai Kelompok/Pribadi:

…………… Nama Kelompok : ......................................................................................
Anggota Kelompok : 1……………………………….
2……………………………….
3……………………………….
4……………………………….
5……………………………….
6……………………………….
Kelas : VII A
Sekolah : SMP Negeri 1 Kalibawang

Soal :
1. Menentukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang telah didengar

Judul Dongeng : ……………………………………………………………………..
Tokoh-tokoh dalam Dongeng : …………………………………………………………….............

a. Tulislah ide-ide menarik dari dongeng yang telah didengar!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

b. Merangkaikan ide-ide menarik menjadi hal-hal yang menarik disertai dengan alasan yang logis!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Sekolah : SMP Negeri 1 Kalibawang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas, Semester : VII, 1
Standar Kompetensi : 5. Mengapresiasi dongeng yang diperdengarkan
Kompetensi Dasar : 5.1. Menemukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang diperdengarkan
Indikator : 1. Mampu menemukan ide-ide menarik dari dongeng yang diperdengarkan
2. Mampu merangkai ide-ide menarik menjadi hal-hal yang menarik dari dongeng yang diperdengarkan
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit Nomor : 3





A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan

B. Materi Pembelajaran
Mampu menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang diperdengarkan. Hal-hal yang menarik dari dongeng, antara lain: tema, tokoh, alur, pesan/amanat dongeng, latar, dsb.
- Mendengarkan teks dongeng (CD disediakan oleh guru)
- Mengidentifikasi hal-hal menarik dari dongeng tersebut
- Menemukan alasan yang logis
C. Metode Pembelajaran
1. pemodelan
2. demonstrasi

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Pertama

1. Kegiatan Awal (apersepsi) ( 10 menit )
a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang dongeng.
2. Kegiatan Inti ( 65 menit )

a. Guru membuat/membagi kelompok menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok 6 siswa
b. (Teknik pembagian kelompok) guru membagikan 6 buah kertas folio bertuliskan huruf awal nama binatang (misalnya, “KATAKU”, Kijang, Ayam, Tikus,Angsa, Kuda, Ular)
c. Setiap kelompok menyiapkan yel-yel sesuai dengan nama kelompoknya
d. Dalam posisi kelompok, siswa memperhatikan rekaman dongeng (berupa CD) yang telah dipersiapkan oleh guru
e. Setelah selesai mendengarkan rekaman dongeng, siswa diberi tugas, yaitu menentukan ide-ide menarik, merangkaikan ide-ide menarik menjadi hal-hal yang menarik.

3. Kegiatan Penutup ( 5 menit )
a. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.
b. Guru menutup pembelajaran yang telah berlangsung
Pertemuan Kedua

1. Kegiatan Awal (apersepsi) ( 5 menit )
a. Siswa dan guru bertanya jawab tentang dongeng yang telah diperdengarkan
b. Siswa berkelompok sesuai dengan kegiatan sebelumnya
2. Kegiatan Inti ( 70 menit )

a. Kelompok diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas sebelumnya, kemudian setiap kelompok diberikan kesempatan untuk membacakan hasil pekerjaan di depan kelas (misalnya 1 kelompok mewakilkan 1 siswa)
b. Sebelum memulai tampil, wakil kelompok menyampaikan yel-yel sebagai penambah semangat
c. Ketika wakil kelompok membacakan hasil pekerjaan, kelompok lain diberikan kesempatan untuk menilai penampilan temannya
d. Dipilih hasil pekerjaan / penampilan terbaik menurut penilaian siswa (misalnya tiga kelompok)
e. Guru memberikan penghargaan (berupa jabat tangan, souvenir medali yang dikalungkan)

3. Kegiatan Penutup ( 5 menit )

a. Siswa dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.
b. Guru menutup pembelajaran yang telah berlangsung
E. Sumber Belajar
1. CD Rekaman Dongeng (judul dongeng: “ Akibat Kecerobohan Dewa”, “Tiga Tersangka”, “Singa dan Tikus”
2. Buku Teks Bahasa dan Sastra Indonesia 1 (mengenai dongeng):
Penulis Pardjimin, Penerbit Yudhistira, halaman (85 – 88, 164 – 167)
Penulis E. Kosasih dan Joko Mumpuni, halaman 182 – 185)

F. Penilaian
1. Teknik : tes tertulis
2. Bentuk : uraian
3. Soal / Instrumen : Menemukan ide- ide menarik dan merangkaikannya menjadi hal-hal yang menarik disertai dengan alasan yang logis!
1. Penilaian Proses
Rubrik Penilaian Proses (Lembar Observasi)
Nama Siswa/Kelompok : ……………………………………..
Kelas : ……………………………………..
No.
Aspek yang Diamati
Skor
1.
Perhatian/antusiasme selama PBM
1 – 3
2.
Keaktifan
1 – 3
3.
Partisipasi/kerja sama dalam kelompok
1 – 4
Keterangan:
Kriteria aspek No. 1 : skor 1 kurang perhatian, skor 2 cukup perhatian, skor 3 perhatian
Kriteria aspek No. 2 : skor 1 kurang aktif, skor 2 cukup aktif, skor 3 aktif
Kriteria aspek No. 3 : skor 1 kurang , skor 2 cukup baik, skor 3 baik, skor 4 sangat baik

Nilai Akhir = Jumlah Skor x 10

2. Penilaian Hasil

Rubrik Penilaian Hasil
No.
Aspek yang Dinilai
Deskriptor
Skor
1.
Kesesuaian ide dengan isi
Ide yang menarik sesuai dengan isi
50
2.
Kesesuaian ide dengan alasan
Alasan yang dikemukakan sesuai dengan ide dan logis
30
3.
Bahasa
Bahasa yang digunakan baik dan benar
10
4.
Kalimat efektif
Keefektivan kalimat
10



100
Skor maksimum 100

Nilai Akhir = Perolehan Skor
---------------------------- X skor ideal (100)
Skor Maksimum (100)

Mengetahui
Kepala Sekolah,


Drs. Subagyo
NIP 131124848
Kalibawang, 31 Juli 2008
Guru Mata Pelajaran,


Sigit Slamet Raharta, S.Pd.
NIP 132191425



LEMBAR KEGIATAN SISWA(LKS)
Nilai Kelompok/Pribadi:

…………… Nama Kelompok : ......................................................................................
Anggota Kelompok : 1……………………………….
2……………………………….
3……………………………….
4……………………………….
5……………………………….
6……………………………….
Kelas : VII A
Sekolah : SMP Negeri 1 Kalibawang

Soal :
1. Menentukan hal-hal yang menarik dari dongeng yang telah didengar

Judul Dongeng : ……………………………………………………………………..
Tokoh-tokoh dalam Dongeng : …………………………………………………………….............

a. Tulislah ide-ide menarik dari dongeng yang telah didengar!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

b. Merangkaikan ide-ide menarik menjadi hal-hal yang menarik disertai dengan alasan yang logis!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Puisi-puisiku

Pertama Jumpa



Saling meraba, dan bertanya
Kucoba menyapa
Aku di antara mereka
Masih ada keengganan
Belum ada yang saling sapa
Itulah saat kali pertama
Jumpa
Kedua, ketiga, dan….
seterusnya
Aku bisa saling
dan bisa bertanya,
bersamanya

2008















Sarung Kenangan


Pertemanan, persahabatan….
Aku tak menduga
sebuah kenangan
Sarung…. Sarung kenangan
ke masjid, kuingat dirimu
ke kenduri kuingat wajahmu
ke rapat kuingat parasmu
ke sekolah kuingat budimu
Ya, kain kenang-kenangan
Pemberian teman
Sebagai tanda kasih
untuk selalu asih
selamanya

2008














Kekaguman pada Seorang Guru

Aku, kini bersua dengan agak lama
Guruku
Ternyata tampan, menawan
Bangga dan kagum
Meramu, meracik isi dunia
dengan untaian kata
dalam genggamanmu
Bermakna
Dalam….
sedalam Lautan Banda
dan juga tingginya….
Nun jauh di atas cakrawala
Guruku, bapakku
Bukalah pintuku, tuk menembus
Relung-relung kedunguanku
yang masih saja
dan menyelimuti pikiranku
Guruku
Terangilah, sinarilah, warnailah hidupku
Pancarkan wibawa, karisma, dan kegagahanmu
agar….
Aku bisa meneladanimu

2008






Satu Tujuan


Kadang aku mengeluh
Kadang aku bersuka
Kadang ada kegamangan dalam hati
Kerisauan, kegalauan, kegundahan, kekhawatiran
Silih berganti…
Mewarnai hati, yang saat ini
sedang diuji
sedang ditempa
Sedang ditata, ditatar, dipahat, dan dilukis
Pribadi yang berbudi, bernurani
Pribadi yang punya seribu hati
Inilah yang menjadi kunci
Mengapa kami ada di sini

2008















Cerahnya Hari


Hari punya mata
Mata punya hari
Matahari, mentari, sang surya, sang bagaskara,
sang penerang….
mengubah gelap, menjadi terang
seterang hatiku
dalam terang, semua jadi jalan
dalam terang, semua jadi mengenang
dalam terang, semua jadi merangsang
Merangsang hati, supaya bisa berbakti
kepada bumi, negeri, dan ibu pertiwi
Hari yang cerah
Membuat hati kadang bisa resah
Kalau jiwa selalu gegabah
Kalau jiwa tak dapat tabah
Matahari, hari yang punya mata
Lihatlah hari ini, esok, lusa, dan selamanya
supaya aku bisa berdoa,
beriman, berilmu, berkarya,
tuk diri
dan tuk sesama

2008









Anakku



Sebuah amanah, anugerah
agar aku bisa menengadah
bersimpuh penuh, sepenuh isi
Hatiku kepada-Nya
untuk selalu menjaganya
agar selalu merawatnya
supaya selalu melindunginya
Anakku,....
Kuajari tuk berwicara
Kudidik tuk bersusila
Kutempa tuk bisa dewasa
Kulatih tuk berterima kasih
Kupatri tuk bisa berbakti
Kepada diri dan negeri
Anakku,....
Seribu doa, seribu harapan
kepadamu
agar sampai merengkuh dan menggapai cita


2008

Lereng Menoreh (Kalibawang) Mei 2008






Bocah Kecil


Kadang menangis tersedu-sedu
Kadang tertawa terkekeh-kekeh
Berlari-lari ke sana kemari
Silih berganti
Menghiasi hari
Bocah kecil
Mungkin aku tak mengerti
Sering tak peduli, dan tak menghargai
Apa yang ia perbuat
Bikin kesal, pegal, dan gatal
untuk ‘mencubit’ atau ‘memukul’
Tapi aku baru ingat
“Inilah dunia miliknya”
yang harus kuinsyafi,
mengerti dan hidup....
menjadi lebih berarti

2008











Ibuku

Berjalan dan berjalannya sang waktu
Perut buncit besar, dielus-elus, diraba-raba
dengan kasih yang tulus
tak setitik noda di hatinya
sampai....
akhirnya aku lahir
diasuhnya dengan penuh asih
diasahnya dengan rasa senang
ya, ibuku...
cintamu suci laksana kapas yang baru merekah
putih, bersih, dan jernih
kasihmu murni bak mataair mengalir
dari lereng Merapi
hangatmu membuat aku jadi takzim
kasihmu kekal, abadi
sepanjang hayat masih di raga
sepanjang dunia masih ada
ya, ibuku
surga di telapak kakimu
”Akankah kudapat balas budimu?”

2008









Pengasuh Anakku


Waktu itu
Ia masih kecil, mungil
Bermain, bersuka ria, sesuka hati
Kadang tanpa kendali
Tanpa dirinya, entah apa jadinya
Digendongnya, disuapinya, dikasihinya
Layaknya anak sendiri
Disenandungkan lagu dan cerita
yang menggebu
Pengasuh anakku,
Anakku dijaganya,
bagai merawat manik-manik di subangnya
yang ia kenakan
sebagai tanda keibuannya
Tapi, ia kadang
Jengkel, kesal pada asuhannya
Saat nakal, rewel, dan tak mau makan
Wajarlah, ia juga manusia
Yang punya lelah, payah
Yang punya pula ramah bagi momongannya itu
Pengasuh anakku, pamomong siwi-ku
Tak mudah jadi pamomong
Momong sendiri dan momong sesama
Tanpa relamu
Aku tak dapat mencari rezeki-Mu.

2008



Istriku

Saat di pelaminan
Tlah setia mengucap ikrar
Untuk bersatu mengarungi bahtera
Kehidupan, yang kadang bergelombang
Istriku, pendampingku
Juga sahabatku
Setia menemani, mengasihi
Menghibur di kala sendu
Bercanda di kala suka
Istriku, penghiburku
Kunafkahi sebagai kewajiban
Kucintai sebagai sebuah ketulusan
Kukasihi sebagai sebuah keharusan
Kusayangi sebagai sebuah kewajaran
Istriku, sahabat karibku
dua hati berpadu, menjadi satu
Satu asa
Asa yang satu
bagi putra-putri kami
jadi pribadi yang mandiri, terpuji, dan bernurani

2008

Makalahku

HUBUNGAN ANTARA PERKEMBANGAN BAHASA
DAN KECERDASAN LINGUISTIK DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

oleh:
Sigit Slamet Raharta
NIM 07201289022


1. Pendahuluan

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006: 231). Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya.
Selanjutnya pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Sebagai sarana komunikasi, orang tidak akan berpikir tentang sistem bahasa, tetapi berpikir bagaimana menggunakan bahasa Indonesia secara tepat sesuai dengan konteks dan situasi. Jadi, secara pragmatis bahasa lebih merupakan suatu bentuk kinerja dan performansi daripada sebuah sistem ilmu. Pandangan ini membawa konsekuensi bahwa pembelajaran bahasa haruslah lebih menekankan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang sistem bahasa(Depdiknas, 2006.2).
Bahasa memang sangatlah penting. Kita bisa membayangkan bagaimana kalau di dunia ini tidak ada bahasa, barangkali ‘kesunyian’ dan ‘kesepian’ yang terjadi. Sebuah bahasa akan hidup ‘subur’ apabila bahasa tersebut ‘dipakai’, ‘dipelihara’, dan ‘dirawat’ dengan baik oleh para ‘penuturnya’ atau ‘pemakainya’ . Di bawah ini akan diuraikan bagaimana hubungan antara perkembangan bahasa dengan kecerdasan linguistik dan implikasinya dalam pembelajaran.

2. Pembahasan
Sebelum diuraikan mengenai perkembangan bahasa dan kecerdasan linguistik ada hal yang perlu saya uraikan terlebih dahulu, yaitu Langacker (dalam Pateda, 1990: 4) mengatakan bahwa linguistik adalah studi tentang bahasa manusia, sedangkan Lyons (dalam Pateda, 1990:4) mengatakan bahwa linguistik adalah studi bahasa secara alamiah. Berdasarkan kedua batasan ini, dapat disimpulkan bahwa objek lingustik adalah bahasa, dan bahasa yang dimaksud adalah bahasa manusia. Seperti diketahui bahwa setiap saat manusia berkomunikasi antara sesamanya dan untuk berkomunikasi bahas memegang peranan penting. Bahasa sebagai objek linguistik mempunyai ciri-ciri tertentu, yaitu: merupakan seperangkat bunyi, bersifat arbitrer, bersifat sistematis, seperangkat simbol, dan bersifat sempurna. Hill (dalam Pateda, 1990: 25). Pateda mengatakan bahwa bahasa sebagai objek linguistik, banyak macam dan ragamnya. Perkataan macam mengacu kepada jenis bahasa sesuai dengan kaidahnya, dan perkataan ragam mengacu kepada situasi pemakaian bahasa. Jenis bahasa, misalnya bahasa Indonesia, Jawa, dan ragam bahasa misalnya ragam formal, ragam nonformal. Bahasa sebagai objek linguistik adalah fenomena sosial dan sekaligus fenomena alam. Dikatakan sebagai fenomena sosial karena bahasa adalah alat penghubung antara manusia dengan manusia. Dikatakan sebagai fenomena alam karena ujaran yang berwujud bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat bicara pembicara ada hubungannya dengan getaran udara dan gerakan alat bicara serta keadaan sekitar yang mempengaruhi pembicaraan.
Bahasa sebagai sarana komunikasi mengalami perkembangan. Ada dua aspek di sini, yaitu aspek perkembangan akuisisi bahasa, dan aspek perkembangan bahasa.(Pateda, 1990: 59) Kalau perkembangan akuisisi menekankan segi pemerolehan bahasa yang biasanya ditandai oleh awal kelahiran seorang bayi, sedangkan aspek perkembangan bahasa mempersoalkan bagaimana perkembangan bahasa yang telah diperoleh (diakuisisi) itu, baik yang berhubungan dengan fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik. Atchison, Crutterden yang dikutip Hartley dalam ,(Pateda 1990: 59) menyinggung hubungan stadia akuisisi bahasa yang langsung berkaitan dengan performansi linguistik(linguistic performance)
Umur
Performansi Linguistik
0,3
Mulai meraban
0,9
Pola intonasi telah kedengaran
1,0
Kalimat satu kata (holophrases)
1,3
Lapar kata (lexical overgeneralization)
1,8
Ujaran dua kata
2,0
Infleksi, kalimat 3 kata (telegraphic)
2,3
Mulai menggunakan kata ganti
2,6
Kalimat tanya, kalimat negasi, kalimat 4 kata, pelafalan vokal telah sempurna
3,6
Pelafalan konsonan telah sempurna
4,0
Kalimat sederhana yang tepat tetapi masih terbatas
5,0
Konstruksi morfologis, sintaksis telah sempurna
10,0
Matang berbicara

Lebih lanjut (Pateda, 1990) mengatakan bahwa pada awal kelahirannya, anak belum dapat membalas stimulus yang berasal dari manusia. Ia belum dapat membalas dengan kata-kata. Ia hanya membalas dengan tertawa yang tentu saja diikuti oleh gerakan anggota tubuhnya, misalnya kaki, tangan. Pada umur 9 bulan ia mulai mereaksi dengan kata-kata sederhana, kata-kata yang pernah ia dengar, kata-kata yang memiliki frekuensi tinggi dalam awal kehidupannya sebagai manusia. Selama 3 bulan berikutnya ia belajar mengerti hubungan kata-kata berangkai yang pernah ia dengar dan pada umur setahun ia sudah dapat mereaksi terhadap kata-kata yang mengandung makna komando. Membicarakan akuisisi bahasa juga tidak lepas dari perkembangan fisik. Perkembangan fisik dimaksud adalah perkembangan fisik yang normal. Per kembangan fisik berhubungan pula dengan perkembangan motorik.
Apabila perkembangan bahasa dikaitkan dengan kecerdasan linguistik adalah sebagai berikut: Howard Gardner (Frames of Mind) dalam (Efendi, 2005:140) menyebutkan ada tujuh kecerdasan, yaitu: (1) kecerdasan verbal, (2) kecerdasan visual, (3) kecerdasan logis – matematis, (4) kecerdasan musikal, (5) kecerdasan kinestetik, (6) kecerdasan intrapribadi (intrapersonal), dan (7) kecerdasan interpribadi(interpersonal). Bahkan dalam buku terakhirnya, Intelligence Reframed, Gardner (1999:47 dalam Efendi) menambahkan tiga jenis kecerdasan yang lain: kecerdasan naturalis, kecerdasan eksistensialis, dan kecerdasan spiritual. Yang disebut dengan kecerdasan verbal (linguistic intelligence) menurut Gardner dalam (Efendi, 2005: 141) adalah kemampuan dalam menggunakan kata-kata secara terampil dan mengekspresikan konsep-konsep secara fasih (fluently). Menurut James dalam Efendi, kecerdasan linguistik ditunjukkan oleh kepekaan akan makna dan urutan kata, serta kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa. Kemampuan alamiah yang berkaitan dengan kecerdasan bahasa ini adalah percakapan spontan, dongeng, humor, kelakar, membujuk orang untuk mengikuti tindakan, memberi penjelasan atau mengajar. Menurut Howard Gardner, kecerdasan linguistik antara lain ditunjukkan oleh sensitivitas terhadap fonologi, penguasaan sintaksis, pemahaman semantik dan pragmatik.
Ketika seseorang ingin menguasai/mempelajari bahasa, ia berusaha mengerti dahulu apa yang akan dikatakannya sebelum ia menghasilkan ujarannya. Bagi seorang anak tentu ia lebih banyak diam dan memperhatikan orang lain yang sedang berbicara. Anak kecil tersebut kemudian mengasosiasikan ujaran yang ia dengar itu dengan apa yang terjadi setelah pembicara mengujarkan sesuatu. Misalnya , seorang ibu berkata kepada seorang anak yang sedang mengganggunya sementara ibu tadi memasak, “Tunggu ya, ibu memasak dulu”, ibunya bergegas-gegas mengambil air, menuangkan air di dalam periuk, lalu periuk itu dijerangkan di atas tungku atau kompor. Setelah itu anak tadi melihat ibunya mengambil beras, menampi beras, lalu mencucinya dan kemudian menuangkan beras itu ke dalam periuk tadi. Dengan kata lain belajar bahasa boleh muncul tanpa ujaran, tetapi ujaran harus dimengerti. Mengerti ujaran merupakan dasar untuk mengatakan sesuatu. Anak harus mengerti lebih dahulu kata-kata dan kalimat sebelum ia dapat mengujarkan apa yang akan dikemukakannya. Pada waktu anak belajar berbahasa, ia harus mendengarkan lebih dahulu kata-kata atau kalimat yang diujarkan. Kata-kata dan kalimat yang diujarkan orang lain dihubungkannya dengan proses, kegiatan, benda atau situasi yang ia saksikan. Ini berarti bahwa anak menghubung-hubungkan apa yang ia dengar melalui proses pikirannya. Dengan kata lain proses berpikir menjadi dasar untuk mengerti ujaran. Bagi anak, benda, proses, peristitiwa harus berfungsi bagi dirinya. Misalnya, ia segera memahami kata pisang karena benda itu berfungsi bagi dirinya, bahkan ia merasa senang ketika makan pisang.
Implikasi perkembangan bahasa dengan kecerdasan linguistik kaitannya dengan pembelajaran di sekolah adalah: Stern (dalam Pateda, 1990: 90) menyatakan bahwa ada lima variabel yang perlu diperhatikan kalau kita membicarakan model belajar bahasa. Kelima variabel itu adalah(1) konteks sosial, (2) karakteristik si terdidik, (3) kondisi belajar, (4) proses belajar, dan (5) hasil belajar. Konteks sosial berarti anak yang memiliki status social baik akan lebih mudan belajar bahasa dan anak yang berasal dari lingkungan yang baik akan cepat menguasai bahasa. Karakteristik si terdidik berhubungan dengan umur, aspek kognitif, afektif, dan kepribadian. Selanjutnya kondisi belajar yang mendukung akan mempercepat penguasaan bahasa. Selanjutnya proses belajar berkaitan strategi, teknik, dan pelaksanaannya. Sedangkan hasil belajar berkaitan dengan kompetensi dan performansinya.
Sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia dapat dilihat dari ‘kemantapan’ siswa dalam menggunakan kaidah bahasa ketika ia berkomunikasi secara resmi. Penggunaan bahasa Indonesia yang dimaksud adalah penggunaan bahasa Indonesia yang baik, mengacu kepada situasi/ragam, sedangkan penggunaan bahasa Indonesia yang benar mengacu kepada penerapan kaidah (baik dalam konteks lisan maupun tertulis).

3. Penutup
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa adanya hubungan antara perkembangan bahasa anak/siswa dan kecerdasan linguistik dan implementasinya dalam pembelajaran. Perkembangan bahasa terjadi apabila anak/siswa telah mengalami akuisisi (pemerolehan) bahasa. Perkembangan bahasa yang baik akan ‘membawa’ anak/siswa memiliki kecerdasan linguistik. Kecerdasan linguistik akan dapat ‘dikelola’ dengan baik apabila kita sebagai guru/pendidik dapat ‘mengoptimalkan’ peran dan fungsi kita sebagai guru yaitu dalam proses pembelajaran. Karena keberhasilan pembelajaran, khususnya bahasa Indonesia antara lain dari faktor guru/pendidik karena gurulah yang ‘berhubungan langsung’ dengan siswa/peserta didik.
4. Daftar Pustaka
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta.
Depdiknas. 2006. Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP. Jakarta: Dirjenmandikdasmen
Efendi, Agus 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21. Kritik MI, EI, SQ, AQ dan Successful Intelligence Atas IQ. Bandung: Alfabeta
Pateda, Mansoer.1990. Aspek-aspek Psikolinguistik. Cetakan 1. Flores: Penerbit Nusa Indah

Cerpenku

Tak Menyangka


Aku duduk di antara mereka. Kutatap teman-teman baruku satu per satu. Ada sekitar delapan puluh orang yang kuliah bersamaku. Dibagi menjadi dua kelas, yaitu kelas A dan B. Seminggu, satu bulan, berbulan-bulan, dan akhirnya setahun aku kuliah di sebuah institut swasta di Jogja. Kuperhatikan ada seorang teman baruku, perempuan, yang menurutku ada yang ’berbeda’ dengan temanku yang lain. Tak tahu mengapa ia menarik di mataku. Wajahnya yang bundar, tubuhnya yang kecil, agak pendek, rambutnya yang panjang sebahu terikat dengan pita yang kadang juga dijepit dengan bando. Walaupun kecil, ia agak lincah dan gesit ketika berjalan. Tak lupa kaca mata minus-nya yang tampak membuat diriku kagum. Tak kalah tercengangnya tatkala ia tersenyum. Ya, senyum yang menggoda lelaki yang beranjak dewasa, dan lelaki yang baru mengenal indahnya rupa. Yang membuatku senantiasa ingat saat ia menyapa dengan ramahnya. Ya, sapaan itu yang mengajariku untuk menyukainya. Dia sering menyapa dulu, menyebut tanpa sapaan ”Mas”. Wajarlah, kami di kampus memang terbiasa menyebut nama tanpa sapaan ”Mas” atau ”Mbak”.
Waktu terus berjalan, perasaan di hati juga perlahan mengikuti sang waktu. Kuperhatikan lagi parasnya. Ya, di antara teman-temannya, menurutku ia lebih bersih, lebih bersinar. Selidik demi selidik kulakukan untuk memastikan siapa, bagaimana, dan di mana teman baruku tinggal, yang membuatku tergoda, ada rasa suka untuk berbagi cerita. Kulihat data kartu anggota perpustakaan di kampus, kutanya kepada teman-temannya. Dan, akhirnya,................ ketemu. Namanya agak panjang terdiri tiga kata, tapi ia senang dipanggil Tatik. Mudah sekali mengingatnya ”Tatik”. Saya juga memanggilnya ”Tatik” atau sering pula memanggilnya ”Tik”. Ia bungsu dari tiga bersaudara. Yang sulung laki-laki sudah lulus dari UNS, yang nomor dua perempuan sudah berkeluarga. Sedangkan ibunya seorang penilik sekolah dasar, orang kampung sering menyebut ”Bu Nilik?”. Ayahnya, seorang guru SD namun ketika Tatik masih kecil, sang ayah meninggal, katanya sakit jantung. Tatik tumbuh bersama ibu dan kakak-kakaknya. Di Jogja, ia tinggal di rumahnya sendiri di daerah Mantrijeron.
Kalau aku melihat diriku. Menurut penilaianku, wajahku juga cukup lumayan. Ketika masih SD, tetanggaku sering menyebut anak yang pendiam, malahan aku juga melihat sifatku ada rasa takut dan juga malu. Perasaan itulah yang terbawa sampai aku di bangku kuliah. Mungkin itu gara-gara aku terlahir sulung dan agaknya ayahku punya sifat keras. Ayahku, seorang guru sekolah dasar. Pernah ketika aku bersama teman bermain di kedhung (sungai yang dalam), ayah memarahiku dan memukulku dengan sebilah bambu. Saat yang lain, waktu aku mau ujian sekolah dasar, ayah juga melarang untuk bermain. Setelah aku besar, aku baru ingat mungkin ayahku berharap banyak dan menumpahkan segala cita-citanya padaku. Aku memang takut dan juga segan pada sang ayah. Rasa takut inilah yang kadang dan sering terbawa ketika aku beranjak remaja dan kadang juga takut untuk mendekati teman perempuan.
Seperti saat ini, saat aku mengenal perempuan bernama Tatik. Aku takut melangkah, jangan-jangan ia mencibir, mengolok-olok, bahkan menolakku mentah-mentah. Ada perguncangan dan pergulatan serta gejolak dalam diriku. Hati menyuruhku untuk segera berkata, tapi bibir tak kuasa untuk menyuarakan rasa. Terpendam, masih terpendam, dan senantiasa dalam lamunan yang tak berujung. Kucoba untuk menghilangkan perasaan itu, namun sekali lagi muncullah bayangannya yang berkelebat menghiasi hati. Suatu ketika untuk menuruti hati yang menggebu, kuberanikan diriku untuk ke rumahnya. Apa yang terjadi, sesampai di depan rumahnya, aku tak berani untuk mengetuk pintu, akhirnya aku pulang dengan hati yang serba penasaran.
”Harto?”, ”hallo?” kata Tatik suatu saat kepadaku. Aku tersenyum, dan balik bertanya ”Tatik?”, hanya itu yang bisa kuucapkan. Kubarengi saat ia pulang dari kampus dan kutemani saat ia menunggu bus. Ia senang dan selalu naik ”Kobutri” warna kuning, menurutku kendaraan itu yang sejalur dengan rumahnya.
Setelah kurang lebih lima tahun, akhirnya kami sama-sama hampir lulus. Kucoba untuk mengobati hati agar tak selamanya mengganjal dan menghadang dalam setiap langkah dan jalanku. Aku tak berani mengatakan yang sebenarnya. Aku mencoba dengan cara yang lain. Kuambil kertas berwarna, kutulis serapi mungkin, dan kuberi percikan parfum, lalu kutitipkan kepada seorang sahabatku. Ya, aku menulis surat cinta kepadanya, kepada orang yang selama ini menghiasi pikiranku, legalah hati. Aku sudah bertekad, pahit dan manis jawabannya, aku tak takut, aku tak gentar. Mendadak aku jadi pemberani layaknya seorang tentara yang akan maju perang.
Hari demi hari dalam penantian. Kutunggu apa yang telah kutulis. Tanpa sengaja, aku bertemu dengannya. Aku mencoba mendekati dan bertanya ”Cari apa, Tik?” kataku. ”Oh, Harto?”. ”Ini aku cari buku untuk acuan skripsi” katanya dengan nada seperti biasanya. Ramah dan menawan, menurutku. Perasaanku menjadi serba salah, serba kikuk, serba bimbang, serba bingung. Sedangkan ia biasa-biasa saja seperti biasanya. Ini pertanda simpatiku padanya tak diterima. Sepulang dari pertemuanku dengan si dia, aku langsung merebahkan tubuhku di kasur, di kostku yang tak jauh dari kampus. Aku merasa lemas, lunglai tak ada hasrat untuk melakukan sesuatu. ”Aku malu pada diriku, hancur hatiku, dunia seakan terasa gelap gulita, tanpa pelita, ya gelap sekali?”, pikirku.
Akhirnya , kucoba tabahkan hati, kucoba renungi diri. Di matanya mungkin aku tiada arti, tak berkesan. Aku bertanya dalam hati, “Mengapa ia selama ini ramah dan ringan bicara padaku? Tapi...., “mengapa ia tak mau membalas isi suratku?. “Apakah aku yang ge-er, tidak berkaca diri?”, gumamku dalam hati. Ataukah ia mungkin hanya menganggap sebagai teman biasa?. Aku tak tahu..........., aku tak bisa menjawab....... .